TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi tercatat 3,86 persen.
Pada kuartal II tahun ini, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 5.226,7 triliun. Sementara PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.075,7 triliun.
Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Mohammad Edy Mahmud menyebutkan pertumbuhan ekonomi secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. "Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.
Edy menjelaskan, industri pengolahan atau manufaktur tercatat sebagai sektor penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kedua tahun ini, yakni sebesar 0,98 persen. “Pertumbuhan ekonomi yoy sebesar 5,17 persen, sebetulnya 0,98 persen dari 5,17 persen itu disumbang oleh manufaktur," ujarnya.
Adapun sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi kedua terbesar adalah perdagangan dan diikuti dengan sektor transportasi masing-masing dengan pertumbuhan 0,68 persen dan 0,63 persen. Berikutnya, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar lainnya adalah informatika dan komunikasi 0,51 persen, dan sektor lainnya 2,37 persen.
Angka pertumbuhan ekonomi itu, menurut Edy, termasuk solid. Apalagi pertumbuhan terjadi di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan.
Selanjutnya: Bila ditilik PDB per sektor, kata Edy, ...