TEMPO.CO, Jakarta - Sony mengumumkan telah menjual lebih dari 40 juta konsol PlayStation 5 (PS5). Pencapaian itu menandai milestone untuk mengurangi masalah supply chain. Sejak diluncurkan pada November 2020, Sony berjuang dengan masalah supply chain akibat pandemi Covid-19.
"Kami terus menghadapi angin sakal karena pandemi, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk menormalkan supply chain sehingga kami dapat memiliki inventaris untuk memenuhi permintaan. Sekarang pasokan PS5 tersedia dengan baik dan kami melihat bahwa permintaan yang terpendam akhirnya terpenuhi," kata CEO Sony Interactive Jim Ryan seperti dikutip dari Gadgets Now.
Sony mengatakan tahun ini akan menjual 25 juta unit, yang akan menjadi rekor untuk penjualan perangkat PlayStation. Dalam laporan pendapatannya yang diumumkan pada April lalu, Sony menyatakan telah mendistribusikan lebih dari 38 juta unit.
Raksasa elektronik asal Jepang tersebut mengklaim telah mengirimkan 6,3 juta konsol PlayStation 5 antara Januari-Maret 2022. Perusahaan tersebut hanya mengirimkan 2 juta unit pada kuartal yang sama pada 2021.
Sebelumnya, pada CES 2023 yang berlangsung Januari lalu, Sony mengumumkan bahwa kekurangan PlayStation 5 telah berakhir.
“Setiap orang yang menginginkan PS5 akan lebih mudah menemukannya di retail global, mulai dari saat ini,” kata Ryan.
Saat itu ia mengumumkan telah menjual sekitar 30 juta konsol. Jadi, Sony menjual 10 juta konsol PlayStation 5 dalam 7 bulan dibandingkan dengan 30 juta dalam jangka waktu antara November 2020 hingga Januari 2023 atau sekitar 25 bulan.
Pilihan Editor: PlayStation 5 Meluncur November, Hadirkan 2 Varian