TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas direncanakan rampung pada 31 Juli 2023. Proyek yang dijalankan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) itu ditargetkan akan menjadi penghubung salah stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun KCI Sudirman dan pendukung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Lantas, bagaimana progres pembangunan Jembatan Multiguna Dukuh Atas saat ini?
Progres Pembangunan Jembatan Multiguna Dukuh Atas
Direktur Utama PT ITJ Yulham Ferdiansyah Roestam menyebut perkembangan jembatan penyeberangan di Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat itu telah mencapai 88 persen. “Kami targetkan konstruksi dan penuntasan sertifikat layak operasi selesai bulan ini, sehingga mampu mengejar peresmian yang akan dilakukan Presiden Jokowi pada 18 Agustus mendatang,” ujar Yulham, Rabu, 12 Juli 2023.
Lebih lanjut, Yulham menjelaskan bahwa pengerjaan fasilitas penyeberangan orang sepanjang 265 meter itu sudah berlangsung sejak 2021 lalu. Jembatan dibangun untuk memangkas jarak tempuh pengguna LRT Jabodebek yang ingin berpindah ke moda transportasi lain, yaitu menuju Stasiun KRL Sudirman, Stasiun BNI City (kereta bandara) Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, dan Halte Transjakarta Dukuh Atas.
“Kalau naik kendaraan (pribadi) akan memutar lebih jauh dengan jarak tiga kali lipat dibandingkan lewat interkoneksi Jembatan Multiguna Serambi Temu Dukuh Atas,” kata Yulham.
Dilansir dari situs resmi PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), JPM Serambi Temu telah memenuhi ketercapaian pembangunan sebesar 63,82 persen per September 2022. Artinya, dalam kurun waktu kurang dari 10 bulan hingga pertengahan Juli 2023, progres proyek meningkat sebanyak 24,18 persen.
Dari perolehan tersebut, material di zona 1 sudah terangkat, scaffolding untuk façade/ACP zona 1 terpasang, dan girden di atas sistem drainase Banjir Kanal Barat juga terpasang. Sementara itu, dinukil dari jakartamrt.co.id, pembangunan Jembatan Multiguna Dukuh Atas terus dikebut hingga mencapai 78,53 persen per 12 April 2023.
PT ITJ tengah memasuki tahap penyelesaian lantai, mechanical, façade, kelistrikan, pekerjaan pemipaan, ramp sepeda, struktur atap dan arsitektural, serta instalasi eskalator. Nantinya, Jembatan Multiguna Dukuh Atas akan dilengkapi akses sepeda, tentunya fasilitas pejalan kaki, tangga, elevator, lift, area pandang, ruang terbuka hijau, ruang publik pemicu aktivitas, pohon peneduh jalan, hingga gerai makanan dan minuman komersial.
Tanpa Dana APBN
Menurut Dirut PT ITJ Yulham, pembangunan JPM Serambi Temu Dukuh Atas tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pendanaan sepenuhnya berasal dari skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
PT ITJ baru ditugaskan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta untuk menjadi anggota KSO Waskita Bersama Vision Forst demi menggarap jembatan multiguna pada Maret 2023. Adapun nama-nama perusahaan yang turut menjadi eksekutor pembangunan, meliputi PT Waskita Karya Realty, PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Citi Vision, PT Tower Bersama, dan PT Developing Indonesia Perkasa.
JPM Dukuh Atas dibangun di kawasan Transit Oriented Development (TOD) seluas 146 hektar. Sebagai salah satu wilayah tersibuk dengan lima moda transportasi publik (bus dan kereta) serta titik prioritas penjemputan angkutan daring (transportasi online), lokasi tersebut menjadi tujuan para komuter.
Pengembangan kawasan berorientasi transit, Jembatan Multiguna Dukuh Atas digadang-gadang bakal mengedepankan delapan prinsip. Adapun prinsip yang dimaksud, antara lain kepadatan tinggi, fungsi campuran, peningkatan kualitas hidup, keadilan sosial, peningkatan kualitas konektivitas, ketahanan infrastruktur, keberlanjutan lingkungan, dan pembaruan ekonomi.
IMAM HAMDI | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Hari Ini Uji Coba Terbatas LRT Jabodebek Dihentikan Sementara, Ada Apa?