TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi di Indonesia menurun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Tekanan inflasi menurun ke dalam rentang sasaran 2 hingga 4 persen. Hal itu disampaikan setelah Rapat Dewan Gubernur BI yang dilakukan pada Rabu-Kamis, 18-19 Januari 2023.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2023 tercatat 4 persen year on year (yoy) atau berada di batas atas sasaran 2-4 persen. "Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok," tutur Perry dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 22 Juni 2023.
Ia berujar inflasi inti Mei 2023 tercatat 2,66 persen yoy). Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen yoy.
Menurut Perry, hal itu sejalan dengan berakhirnya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Saat itu, terjadi penurunan harga komoditas global dan rendahnya ekspektasi inflasi.
Adapun inflasi kelompok volatile food tercatat 3,28 persen yoy. Angka ini pun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,74 persen secara yoy. Inflasi kelompok administered prices juga menurun dari 10,32 persen yoy menjadi 9,52 persen yoy.
Menurunnya inflasi ke dalam sasaran, tutur Perry, adalah hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter. Ditambah eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Selanjutnya: Pengendalian itu dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat ...