Sejumlah material konstruksi ramah lingkungan, seperti semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC), beton pracetak, dan material bersifat green construction. "Harapannya seperti itu. Nanti kita upayakan semuanya berkelanjutan," kata Rachman Arief.
Adapun visi IKN sebagai smart forest city menjadi panduan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Pada tahap awal konstruksi di tahun 2022-2024, PUPR memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Nantinya, IKN Nusantara akan memiliki 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik, dan pengurangan suhu 2 derajat.
Dengan jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di Kompleks IKN diprediksi hanya membutuhkan waktu 10 menit, IKN diharapkan bisa menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan.
ANTARA
Pilihan Editor: Gaji Satgas Pembangunan IKN, Capai Rp 42 Juta per Bulan