TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kredivo dan Katadata Insigh Center menunjukkan bahwa generasi tua semakin adaptif dalam penggunaan e-commerce untuk berbelanja. Hal ini terlihat dari tren kenaikan transaksi pengguna usia 36 hingga 55 tahun sepanjang tiga tahun terakhir. Meskipun, proporsi jumlah transaksi itu masih di bawah kelompok muda.
"Jadi kalau dulu generasi tua dianggap gaptek (gagap teknologi), sekarang mungkin sudah tidak," kata Direktur Katadata Insight Center, Adek Roza, dalam konferensi pers di Go Work Menara Rajawali Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juni 2023.
Adek Roza merinci, jumlah transaksi pengguna usia 36-45 tahun masih di angka 18,8 persen pada 2020. Kemudian naik menjadi 23 persen pada 2021 dan 23,5 persen pada 2022. Sedangkan transaksi pengguna usia 46-55 tahun tercatat 3,1 persen pada 2020, lalu naik menjadi 5,4 persen pada 2021 dan 6,3 persen pada 2023.
Sementara itu, jumlah transaksi pengguna usia 26-35 tahun cenderung stabil, yakni 47,8 persen pada 2020; 47,6 persen pada 2021; dan 46,2 persen pada 2022. Untuk kategori usia 18-25 tahun, jumlah transaksi pada 2020 tercatat sebesar 29,3 persen. Kemudian, menjadi 23,3 persen pada 2021 dan 23,2 persen pada 2022.
Adapun, hasil tersebut merupakan hasil analisis terhadap 22 juta sampel transaksi yang berasal dari 2,2 juta sampel pengguna Kredivo di 34 provinsi dan di enam e-commerce terkemuka di Indonesia pada periode dari Januari hingga Desember 2022.
"Pulsa dan voucher masih menjadi kebutuhan terbesar yang dibeli pengguna e-commerce," kata Adek Roza.
Dia mengatakan, presentase jumlah transaksi keduanya mencapai 27,5 persen untuk pengguna laki-laki dan 21,4 persen untuk pengguna perempuan.
Pilihan Editor: Kebijakan Ekspor Pasir Laut Diduga untuk Kepentingan Investor Singapura, Airlangga: Tidak Berkaitan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini