Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengertian E-commerce dan Marketplace, Serta Perbedaannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaE-commerce adalah kebutuhan sekunder yang melekat di kehidupan era teknologi saat ini. Bisa sangat diandal dengan harga yang sangat miring, promo menggiurkan, dan kelengkapan produk atau jasa yang dijamin super lengkap dalam satu genggaman smartphone Anda. Selain e-commerce, ada juga marketplace yang bisa Anda jadikan pula untuk jual-beli online. 

Perbedaan E-Commerce dan Marketplace 

Baik e-commerce maupun marketplace, keduanya sama-sama berbisnis dengan memanfaatkan media elektronik berupa komputer, laptop, televisi, maupun smartphone untuk bertransaksi dengan para konsumennya. Mengenai platform yang menjadi wahana bisnis, e-commerce memanfaatkan teknologi kekinian yang simpel dalam bentuk aplikasi. Caranya, dengan menyatukan bisnis, konsumen, dan masyarakat secara umum menjadi satu. Mereka pun tidak melulu menawarkan barang atau jasa secara soft selling maupun hard selling, tetapi diselipi informasi-informasi yang menarik. 

Kemudian, e-commerce biasa melebarkan sayap bisnisnya tidak melulu hanya melalui aplikasi yang dimiliki, tetapi bisnis model ini juga meraup untung dari promosi iklan di TV, website, acara, media sosial, dan lainnya. Buku E-Commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital juga disebut sebagai sumber yang menyatakan bahwa e-commerce adalah kegiatan bisnis seperti penyebaran, pembelian, penjualan, serta pemasaran produk. Bisnis ini melakukan kegiatan transaksi dana hingga pengumpulan informasi secara otomatis. Sedangkan, marketplace secara sederhana bisa Anda bayangkan tentang bagaimana kinerja pada pasar tradisional. Mereka melibatkan banyak pihak dan banyak profesional seperti ekspedisi, perbankan, dompet digital, hingga bekerjasama dengan perusahaan pemilik aplikasi. 

E-commerce memudahkan Anda mendapatkan pelanggan karena sifatnya yang otonom. Artinya, Anda mengatur bisnis toko sendiri. Berbeda dengan marketplace yang dikontrol oleh pihak mereka sendiri. Marketplace tersebut juga sebagai salah satu bagian model bisnis dari e-commerce. Mereka akan mempertemukan penjual dengan pembeli. Seperti yang dilakukan oleh OLX dan Shopee.

Jenis-Jenis E-Commerce

Berikut jenis-jenis e-commerce berdasarkan pola bisnis yang diterapkan. Ada sekitar 7 pola bisnis yang mungkin masih asing bagi Anda di samping Business-to-business (B2B).

1. Business-to-business (B2B)

Istilah Business-to-business (B2B) tentu sudah banyak dikenal oleh masyarakat pengguna e-commerce. Jenis ini menerapkan sistem perusahaan untuk menjual produk atau jasanya ke perusahaan lain. Penjualan yang ditawarkan pun dalam proyek besar seperti untuk keperluan instansi sekolah atau kantor. Serba melalui transaksi online, juga dengan menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email terkait pembelian, informasi dan konsultasi, pengiriman, serta proposal bisnis.

2. Business-to-Consumer (B2C) 

Perusahaan akan menjual produk atau jasa kepada Anda sebagai konsumen. Di sini peran Anda hanya sebatas pelanggan ritel. Untuk menjadi penjual ritel, tentu Anda harus menjalani syarat ketat tertentu. Business-to-Consumer (B2C) sudah berjalan banyak di Amerika.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Didukung dengan transaksi serba online dan memanfaatkan pihak ketiga penyedia platform. Bisnis Consumer to Consumer (C2C) inilah yang akan mempertemukan Anda sebagai penjual dengan pembeli. Beberapa syarat yang harus Anda ikuti jika ingin menggunakan platform dari pihak ketiga seperti Shopee dan Tokopedia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Consumer-to-Business (C2B)

Jenis e-commerce C2B biasanya dilakukan oleh individu independen pemilik keahlian jasa tertentu termasuk menghasilkan produk bagi perusahaan. 

Dengan demikian, Consumer-to-Business (C2B) memiliki banyak sumber daya manusia dengan beragam talenta. Anda bisa menemukan bisnis ini di bidang-bidang ilmu teknologi dan fotografi. Sebut saja, jasa pembuatan website, penyedia gambar beroyalti, juga termasuk penyedia jasa resep-resep makanan di aplikasi tertentu.

5. Business-to-Administration (B2A)

B2A adalah jenis e-commerce yang hampir mencakup semua transaksi  bisnis online perusahaan dengan administrasi publik. Di mana e-commerce Business-to-Administration (B2A) melayani transaksi yang salah satunya di bidang fiskal, investasi, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, serta banyak hal. 

6. Consumer-to-Administration (C2A)

E-commerce jenis C2A adalah tentang transaksi elektronik yang terjadi antara individu dengan administrasi publik milik swasta hingga negeri. Antara lain, pada area layanan kesehatan termasuk Jamsostek, dan perpajakan. Dengan menggunakan metode Consumer-to-Administration (C2A), individu akan mendapatkan sebuah efisiensi layanan dan informasi suatu instansi.

7. Online-to-Offline (O2O)

Jenis Online-to-Offline (O2O) adalah gaya e-commerce terakhir yang biasa dilakukan oleh toko-toko fisik. Lalu, bisnis mereka dipromosikan melalui berbagai kanal daring atau online. Salah satu cara yang biasa Anda temui adalah mengajak untuk berlangganan surat elektronik (email) dan terdapat iklan bisnis mereka di sosial media atau artikel berita. Meski tidak semua toko memiliki barang seperti Gojek, tetapi ia bisa menggunakan cara ini untuk melakukan metode jasa beli secara online.

Pilihan editor: Survei Populix: Fitur Live Streaming Shopee Live Jadi Platform Paling Sering Digunakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

4 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki usai menerima audiensi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki angkat bicara soal status aplikasi e-commerce asal Cina, Temu.


Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

8 hari lalu

Pelaku lUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membuat lukisan wayang secara tradisional. Dok. Bank BRI
Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Cina disebut bisa mengancam UMKM Indonesia


Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

11 hari lalu

Logo Tokopedia. foto: Tokopedia
Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

Tokopedia menaikkan biaya layanan penjual mulai 16 September 2024. Kebijakan ini berlaku untuk penjual kategori apa saja?


Transaksi Buy Now Pay Later Diperkirakan Terus Meningkat, Didorong Pertumbuhan E-Commerce

14 hari lalu

Ilustrasi skema buy now pay later dalam transaksi e-commerce. Dok/Avow
Transaksi Buy Now Pay Later Diperkirakan Terus Meningkat, Didorong Pertumbuhan E-Commerce

Pasar buy now pay later diperkirakan bertumbuh seiring melonjaknya transaksi e-commerce. Persaingan antarpenyedia layanan meningkat.


Jejak Persaingan Shopee dengan Tokopedia, Siapa Penguasa Pasar E-Commerce RI Saat Ini?

15 hari lalu

Ilustrasi e-commerce. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Jejak Persaingan Shopee dengan Tokopedia, Siapa Penguasa Pasar E-Commerce RI Saat Ini?

Nama Shopee tengah jadi sorotan publik. Bagaimana kinerja bisnis di e-commerce RI dan bagaimana persaingan Shopee dengan Tokopedia saat ini?


Terpopuler: Dari Jokowi Bilang Benci E-commerce Asing hingga Dugaan Kaesang Difasilitasi Bos Shopee

18 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Istimewa/Captured dari channel Kaesang di Youtube
Terpopuler: Dari Jokowi Bilang Benci E-commerce Asing hingga Dugaan Kaesang Difasilitasi Bos Shopee

Presiden Jokowi dulu sempat menyatakan tidak suka dengan e-commerce asing. Namun kini anaknya, Kaesang diduga mendapat fasilitas dari bos Shopee.


Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee

18 hari lalu

Foto cuplikan story IG Erina Gudono yang diduga diambil dari atas jet pribadi dan foto Kaesang bersama Erina saat berada di California, AS. Instagram
Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee

Presiden Jokowi dulu kritik e-commerce asing. Kini Kaesang diduga mendapat fasilitas jet pribadi dari bos Shopee. Ada apa?


Pemerintah Khawatirkan Masifnya Produk Impor di E-commerce

38 hari lalu

Staf Khusus Menteri KemenKopUKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, Plt. Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Temmy Setya Permana, dan Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada dalam diskusi bertajuk Serbuan Barang Impor di Kantor KemenKopUKM di Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 6 Agustus 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Pemerintah Khawatirkan Masifnya Produk Impor di E-commerce

Kemenkop UKM menganggap adanya gejala deindustrialisasi dengan masifnya produk impor melalui pasar online, serta mengalahkan UMKM.


Presdir: Outstanding Paylater BCA Tembus Rp250 Miliar per Juni 2024

52 hari lalu

BCA Paylater. Foto: BCA
Presdir: Outstanding Paylater BCA Tembus Rp250 Miliar per Juni 2024

BCA mulanya geliat melihat bisnis ini di e-commerce atau lokapasar, perusahaan fintech memperkenalkan fitur paylater.


PT Pos Indonesia Bantah PHK Karyawan karena Robotisasi, Begini Penjelasan Lengkapnya

9 Juli 2024

Petugas menyortir paket barang yang akan dikirim melalui PT Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Bandar Lampung, Lampung, Kamis 13 April 2023. Menurut petugas kantor pos setempat memasuki pekan keempat jelang Lebaran pengiriman paket pos mengalami peningkatan hinga 50 persen lebih dibandingkan hari biasa dan diprediksi terus mengalami kenaikan. ANTARA FOTO/Ardiansyah
PT Pos Indonesia Bantah PHK Karyawan karena Robotisasi, Begini Penjelasan Lengkapnya

PT Pos Indonesia angkat bicara soal isu PHK terhadap karyawan seiring dengan program robotisasi yang tengah digencarkan perseroan.