Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan keuntungan (core profit) Indofood tetap kuat yaitu Rp 368,5 miliar jika tidak memperhitungkan non-recurring dan rugi kurs. Selama kuartal pertama 2009, penjualan konsolidasi perseroan tercatat Rp 8,91 triliun atau naik 0,7 persen dibanding kuartal pertama 2008 yang tercatat Rp 8,85 triliun.
"Kinerja operasional tetpkuat, namun pelemahan rupiah mempengaruhi laba bersih perseroan," kata Anthoni dalam siaran pers yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (30/4).
Menurut Anthoni, produk konsumen dari divisi mi instan, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi, makanan khusus, dan divisi dairy menyumbang kontribusi terhadap penjualan bersih konsolidasi sebesar 44,5 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 31,7 persen. Hasil itu bisa dicapai karena ada konsolidasi Indolakto yang diakuisisi pada akhir Desember 2008.
Kontribusi grup Bogasari terhadap penjualan bersih konsolidasi meningkat menjadi 31,1 persen dari sebelumnya 29,1 persen. Peningkatan itu disebabkan pertumbuhan volume penjualan walaupun harga jual rata-rata menurun. Namun, kontribusi grup Agribisnis turun menjadi 19 persen dari sebelumnya 27,7 persen, karena penurunan harga minyak sawit mentah.
Dia melanjutkan, sumbangan dari grup distribusi juga turun menjadi 5,4 persen dari 11,5 persen karena nilai penjualan Indolakto sudah dimasukkan dalam grup produk konsumen bermerek.
Pada kuartal pertama 2009, laba kotor turun 6,1 persen menjadi Rp 2,26 triliun dari Rp 2,41 triliun di periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya adalah penurunan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil. Alhasil, laba usaha mengalami penurunan menjadi Rp 1,13 triliun dari sebelumnya Rp 1,22 triliun.
EKO NOPIANSYAH