4. Bos Maspion Grup Diperiksa KPK, Ini Profil Alim Markus Jargon Cintailah Produk-produk Indonesia
Bos Maspion, Alim Markus, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan gratifikasi eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Pria berusia 72 tahun ini diperiksa pada Rabu lalu, yang sebelumnya dijadwalkan datang pada Senin, 22 Mei 2023.
Siapa yang tidak kenal dengan Alim Markus? Nama Alim Markus lekat di benak publik sebagai sosok dengan slogan legendarisnya, “Cintailah produk-produk Indonesia”. Slogan ini muncul saat Alim bersanding bersama Titiek Puspa lewat iklan Maspion di iklan layar kaca saat itu.
Alim markus merupakan seorang pengusaha Indonesia sekaligus pemilik maspion Group. Seperti mengutip dari p2k.unkris.ac.id, Alim sudah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Maspion Indonesia sejak 1971.
Pria kelahiran 24 September 1951 ini merupakan anak sulung dari Alim Husein, pendiri UD Logam Jawa atau yang lebih dikenal Maspion. Ia memulai jejak bisnisnya sejak remaja di perusahaan ayahnya. Ia mengawalinya dari cleaning service, administrasi, keuangan, penjualan hingga diangkat menjadi presiden direktur perusahaan.
Alim yang menyelesaikan program eksekutif di National University of Singapore pada 1990 dan Tsing Hua University di Beijing, Cina, pada 2010 diketahui melanjutkan usaha ayahnya hingga menjadikannya salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai peralatan elektronik dan perkakas rumah tangga.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
5. Banyak BPR Bangkrut Tiap Tahun, LPS Jelaskan Penyebab Utama
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan Bank Perekonomian Rakyat atau BPR yang mengalami kebangkrutan. Menurut dia, banyak BPR bangkrut di setiap tahunnya.
"BPR yang bangkrut itu rata-rata setiap tahun, bukan tahun ini aja," kata Purbaya dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 26 Mei 2023.
Dia melanjutkan, LPS menilai sebelum krisis Covid-19 juga rata-rata enam BPR jatuh setiap tahun. Hal tersebut bukan karena ekonomi yang memburuk. "Tapi, umumnya karena fraud di BPR tersebut," ujar Purbaya.
Pada 2022, kata dia, hampir tidak ada BPR yang jatuh. "Tahun ini kita perkirakan, kalau balik normal ya segitulah, 6 sampai 7 (BPR bangkrut), itu normal," tutur dia.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Baca juga: Dugaan Upselling Donat J.Co Menjadi Pembicaraan di Media Sosial
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.