TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga mencatat 974 ribu kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-7 hingga H-3 Lebaran 2023 atau pada Sabtu hingga Rabu, 15-19 April 2023. Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
"Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 46,5 persen jika dibandingkan lalu lintas normal dari 664.882 kendaraan," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana, lewat keterangan tertulis, Kamis, 20 April 2023.
Jika dibanding dengan periode Lebaran 2022, volume lalu lintas ini meningkat 2,6 persen dari 948.910 kendaraan pada periode yang sama. Sementara jika dibandingkan dengan prediksi volume lalu lintas Lebaran 2023 pada periode yang sama, realisasi tersebut meningkat 0,2 persen dari yang diperkirakan sebanyak 972.277 kendaraan.
Lisye mengatakan, untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah, mayoritas sebanyak 577.499 kendaraan atau 57,2 persen menuju arah timur atau Trans Jawa dan Bandung.
Lebih rinci, Lisye menyampaikan bahwa lalu lintas meninggalkan Jabotebak menuju Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta - Cikampek jumlahnya mencapai 393.060 kendaraan. Angka tersebut meningkat 183 persen dibanding lalu lintas normal.
Sementara jumlah kendaraan yang menuju Bandung melalui GT Kalihurip Utama Tol Cipularang tercatat sebanyak 164.439 kendaraan atau meningkat 12 persen ketimbang lalu lintas normal.
Kemudian untuk distribusi lalin ke arah barat atau menuju Merak, Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak yakni sebanyak 242.297 kendaraan atau meningkat 11,1 persen dibanding lalu lintas normal.
Sementara untuk arah selatan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 174.008 kendaraan. Angka tersebut lebih rendah sebesar 8,1 persen dari lalu lintas normal.
"Dengan data realisasi lalu lintas H-7 sampai H-3 di GT Cikampek Utama yang mencapai 393 ribu kendaraan, maka data prediksi yang belum mudik melalui GT Cikampek Utama ada sekitar 140 Ribu kendaraan atau 264 persen," ujar Lisye.
Lisye mengatakan angka tersebut merupakan angka realisasi yang dibandingkan dengan angka prediksi volume lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek atau arus mudik melalui GT Cikampek Utama.
Baca juga: Istana Klarifikasi Pidato Jokowi di Jerman: Penutupan Seluruh PLTU pada 2050, Bukan 2025
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.