Enam sektor yang paling untung
Bhima Yudhistira menjelaskan sektor yang bakal berkinerja moncer selama ramadan dan lebaran 2023. "Sektor usaha yang tumbuh tinggi adalah sektor jasa transportasi, ritel, makanan dan minuman, penyediaan rest area, pakaian jadi, dan perhotelan," ujar dia.
Bhima mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga diperkirakan bisa tumbuh 5,5 persen di kuartal kedua 2023. Jadi, menurut dia, selama lebaran sumbangan konsumsi rumah tangga akan mendongkrak ekonomi sepanjang tahun.
Pertumbuhan kuartal kedua atau yang bertepatan dengan lebaran diperkirakan tumbuh 5 sd 5,5 persen Year on Year (YoY). Porsi konsumsi rumah tangga pun relatif tinggi di kisaran 55-57 persen dari produk domestik bruto atau PDB.
"Kalau dibedah, saat lebaran baik 20 persen kelompok atas hingga 40 persen mengalami lonjakan preferensi belanja. Tidak sedikit rumah tangga yang siapkan konsumsi 2-3 bulan sebelum lebaran," ucap Bhima.
Dia berharap momen lebaran ini bisa menjadi titik balik dari tekanan pandemi Covid-19 dalam tiga tahun terakhir. Bhima menilai banyak usaha mikro kecil menengah di daerah tidak sabar menanti efek lebaran. Mereka merekrut tenaga kerja lebih banyak dan tentu berharap omzet bisa sama dengan lebaran pra-pandemi.
Sekarang, Bhima berujar, tinggal tugas pemerintah untuk mengendalikan tingkat inflasi sehingga konsumsi selama lebaran bisa maksimal, serta menjaga kelancaran arus mudik. Pemerintah daerah juga bisa dilibatkan untuk membuat beragam event menyambut lebaran, terutama di destinasi wisata. "Selama arus mudik bisa lancar, perputaran uang jadi lebih banyak," ucap dia.
Berdasarkan Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Kementerian Perhubungan pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 123,8 juta orang pada masa mudik lebaran 2023. Jumlah ini meningkat 14,2 persen dibandingkan pergerakan masyarakat di masa lebaran 2022 yang mencapai 85,5 juta orang.
MOH. KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Indonesia di Hannover Messe 2023: Teken 19 Perjanjian Kerja Sama dan Dapat Komitmen Investasi Rp30 Triliun