TEMPO.CO, Jakarta - Hannover Messe 2023 dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz pada Minggu malam waktu Jerman serta akan dilanjutkan dengan peresmian Paviliun Indonesia pada Senin pagi waktu Jerman.
Berbagai kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah Walkabout ke berbagai macam booth pada industri Indonesia yang diunggulkan serta serangkaian seminar, konferensi dan business summit untuk merealisasikan rencana-rencana kerja sama antara para pelaku usaha, pelaku industri, investor dan asosiasi.
Teken 19 perjanjian di berbagai bidang industri
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko SA Cahyanto mengatakan, terdapat 19 perjanjian kerja sama baru yang ditandatangani pada ajang Hannover Messe 2023.
"Salah satu sasaran partisipasi Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing. Ada beberapa perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani, yaitu kesepakatan G to B (government to business) dan kesepakatan B to B (business to business)," kata Eko di Hannover, Jerman, Minggu, 16 April 2023.
Eko menyampaikan, 19 perjanjian kerja sama tersebut terdiri dari tiga perjanjian G to B dan 13 perjanjian B to B.
Perjanjian yang ditandatangani mencakup kerja sama di bidang industri semikonduktor, tenaga surya, peralatan medis, pengelolaan limbah, industri kimia, pengembangan milling CNC, internet of things, industri digital, sistem pengisian dan baterai kendaraan listrik, investasi dan kawasan industri, keberlanjutan dan transisi energi, sumber daya manusia, serta start-up dan inovasi.
Penandatanganan kerja sama industri itu diharapkan dapat membawa banyak perubahan dalam peningkatan industri di berbagai bidang dan juga membuka akses pasar industri yang lebih luas.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi berharap agar penandatanganan kerja sama berujung pada lebih banyak lagi perjanjian kerja sama ke depannya.
"Penandatangan pada hari ini merupakan langkah pertama dari sebuah perjalanan. Setelah ini, diharapkan akan lebih banyak lagi kerja sama yang terbentuk, mengingat Indonesia dan Jerman merupakan partner kerja sama yang erat," ujar Edi.