Ariston memprediksi pelemahan rupiah bergerak ke arah Rp 15.250 per dolar AS, dengan potensi tertahan di kisaran Rp 15.190 per dolar AS.
Sementara itu, fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik dengan aktivitas ekonomi yang kembali meningkat memberikan persepsi positif bagi pelaku pasar sehingga bisa menjadi faktor positif untuk mendukung agar rupiah tidak melemah terlalu dalam.
Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus Rp 4,7 miliar dolar AS pada triwulan IV 2022, meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tercatat defisit 1,3 miliar dolar.
Kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Transaksi berjalan kembali mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS atau 1,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 4,5 miliar dolar AS.
Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga, didukung oleh harga komoditas ekspor yang tetap tinggi.
Pada Jumat (24/3) rupiah ditutup melemah 36 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.228 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.192 per dolar AS.
Pilihan Editor: Daftar 7 Bansos untuk Masyarakat yang akan Cair di 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini