Edo menegaskan bahwa kereta yang keluar jalur itu adalah kereta kerja yang terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel mengalami anjlokan di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. “Kami tegaskan sekali lagi yang keluar jalur adalah kereta kerja bukan rangkaian kereta cepat,” ucap Edo.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang korban meninggal merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun). Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki. Tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang.
KNKT ikut melakukan investigasi
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ikut melakukan investigasi insiden kereta kerja milik KCJB yang anjlok. "Untuk saat ini saya bisa sampaikan benar bahwa KNKT menurunkan tim investigasi terkait kecelakaan tersebut," ujar Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anugoro saat dihubungi kemarin.
Menurut Anggo, tim investigasi dipimpin langsung oleh Kepala Sub Komite (Kasubkom) Investigasi Kecelakaan Kereta Api, Suprapto didampingi investigator Gusnaedi Rachmanas, Hertriadi Ismawan, dan Aditya WS Yudistira. Tim sudah menuju lokasi kejadian sejak Senin lalu, 19 Desember 2022.
Mengenai hasil atau update investigasi soal kecelakaan pada proyek KCJB ini, menurut Anggo, belum bisa disampaikan. Karena saat ini masih proses pengumpulan data dan temuan di lapangan yang tentunya memerlukan proses analisis lebih lanjut untuk menentukan hasil investigasi.
Baca juga: Terkini: Ridwan Kamil Minta Proyek Kereta Cepat Tak Molor, Jumat Besok Puncak Mudik dengan Pesawat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.