Mendag Zulhas meyakini pembaruan BETC akan meningkatkan kinerja perdagangan dan ekonomi kedua negara. Ia juga meyakini, upaya-upaya diskusi dalam kerangka BETC ini akan menjadi wadah mengatasi berbagai isu perdagangan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran perdagangan kedua negara.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa Cina merupakan mitra dagang nomor satu Indonesia baik dalam hal ekspor maupun impor. Pada periode Januari–September 2022, nilai ekspor Indonesia ke Cina mencapai US$ 46,88 miliar. Nilai tersebut meningkat 28,87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan Nilai impor Indonesia dari Cina mencapai US$ 50,67 miliar atau naik 28,33 persen. Sementara, total perdagangan Indonesia–Cina pada 2021 mencapai US$ 109,99 miliar, meningkat 54 persen dibandingkan 2020. Adapun ekspor Indonesia ke Cina pada periode tersebut sebesar US$ 53,76 miliar, dan impor Indonesia dari Cina sebesar US$ 56,22 miliar.
Dengan ditandatanganinya persetujuan BETC, Zulhas berharap nilai perdagangan dan kerja sama ekonomi kedua negara akan terus meningkat. “Saya yakin penandatanganan persetujuan ini semakin memperat kerja sama kedua negara dan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan Cina,” ucapnya.
Baca juga: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.