TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita tentang perbandingan emisi karbon Indonesia dengan negara maju yang ia temukan dalam gelaran KTT G20. Menurut dia, masih banyak negara maju peserta G20 yang menjadi penyumbang besar emisi karbon di dunia.
"Membuat saya merasa geram dan sedikit memprotes besaran emisi karbon beberapa negara maju peserta G20 yang melebihi ambang batas sebesar 4,5 ton per kapita," kata Luhut seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Sabtu, 12 November 2022.
Baca: Luhut Pamerkan PLTS Terapung Pertama RI dalam KTT G20
Ia menuturkan pada dasarnya 80 persen emisi karbon dunia disumbangkan oleh negara anggota G20. Indonesia sendiri, kata Luhut, hanya menyumbang emisi karbon sebesar 2,3 ton per kapita, jauh dari ambang batas.
Sedangkan Luhut mencatat negara maju seperti Amerika menghasilkan emisi karbon hingga 14,7 ton per kapita. Ia menilai hal itu adalah bentuk ketidakadilan apabila Indonesia diminta menurunkan emisi karbon bersamaan dengan negara maju yang menyumbang emisi karbon lebih banyak.
"Indonesia baru saja mulai mendorong industrialisasi, langkah yang sudah dijalankan negara maju sejak puluhan tahun lalu," tulis Luhut.
Selanjutnya: Indonesia tidak perlu didikte soal ...