Di hadapan para tamu undangan dan delegasi di acara B20, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia tidak perlu didikte soal perubahan iklim atau climate change. Pasalnya, ujar Luhut, menciptakan kebijakan yang adil dan berkelanjutan untuk masa depan anak cucu kita adalah tanggung jawab moral yang harus dipenuhi.
Ia mengaku sering menyampaikan hal yang sama kepada para staf di kantornya yang sebagian besar masih berusia muda. Luhut mengingatkan jajarannya harus cermat menghitung kebijakan yang akan dibuat karena ia tidak ingin generasi mendatang rusak akibat terdampak kebijakan yang salah.
Karena itu, menurut Luhut, acara Indonesia Net Zero Summit 2022 dalam Presidensi G20 adalah momen penting bagi Indonesia dalam memperluas koneksi perusahaan Indonesia, regional, dan global. Tujuannya untuk berkolaborasi menuju dekarbonisasi industri.
Luhut pun berharap ada kesepakatan dan hasil konkret dari terselenggaranya Presidensi G20 ini dalam rangka menciptakan gelombang baru inisiatif dekarbonisasi. Dengan begitu, hasil KTT G20 ini bisa menjadi kekuatan positif bagi pemerintah Indonesia untuk lebih berambisi dalam inisiatif dekarbonisasi nasional.
Baca juga: KTT G20 Bali, ESDM: Ada 66 SPKLU dan 200 Home Charging untuk Kendaraan Listrik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini