TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I bekerja sama dengan berbagi lembaga bakal memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. EBT yang diimplementasikan adalah bus listrik hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Jadi kita menggunakan PLTS di parkir internasional, domestik, dan juga di toll gate. Jadi energi yang kita gunakan menggunakan energi surya atau matahari,” ujar dia dalam acara RUMPI BUMN di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Senin, 7 November 2022.
Selain itu, perseroan menyiapkan bus-bus listrik, yaitu electric uproad passenger bus. “Kita juga memiliki fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang ada di bandara, jadi kalau ada orang punya mobil listrik kita punya stasiunnya,” ucap Faik.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan KTT G20, Faik memberikan gambaran alur kedatangan kepala negara saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. “Ada enam pintu masuk dan keluar di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” kata dia.
Dia mengatakan pintu pertama diperuntukkan bagi delegasi atau kepala negara yang turun dari pesawat. Mereka akan dijemput dengan mobil di pintu tersebut.
Kemudian, pintu kedua adalah untuk tamu kelapa negara atau pendampingnya. Para tamu bakal melewati pintu kedua menuju VVIP. AP I juga menyiapkan pintu VIP atau pintu ketiga yang akan dilewati tamu selevel menteri.
AP I pun, Faik melanjutkan, menyediakan terminal domestik bagi delegasi dengan rute penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, menuju Bandara Ngurah Rai. Akses ini berada di pintu keempat.
“Jadi dari Cengkareng, menggunakan penerbangan domestik ke Bandara I Gusti Ngurah Rai,” tutur Faik.
Sementara itu, pintu kelima berada di terminal internasional. Terminal ini khusus delegasi diperuntukkan bagi tamu yang menjalani penerbangan langsung dari negaranya menuju ke Pulau Dewata.
“Kemudian satu pintu lagi ialah general aviation. Terminal ini yang dipakai untuk delegasi yang menggunakan private jet. Jadi ada enam pintu masuk dan keluar ke bandara Bali,” kata Faik.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.