Merujuk pada laman perusahaan, bunga bersih yang dibukukan BBYB per Agustus 2022 mencapai Rp 894 miliar, meroket 329,80 persen yoy. Walau bunga bersih tumbuh, beban operasional perusahaan juga melonjak 236,71 persen yoy menjadi Rp1,49 triliun.
Namun di saat yang sama, rugi bersih tahun berjalan BBYB per Agustus 2022 naik pesat menjadi Rp 604 miliar pada akhir Agustus lalu. Angka ini 155,93 persen dibandingkan dengan Agustus 2021.
Kinerja AGRO
Sementara itu, Bank Raya Indonesia yang dalam tahap transformasi menjadi bank digital menyalurkan kredit sebesar Rp 8,45 triliun per Agustus 2022. Angka itu turun 49,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan DPK yang dihimpun bank digital tersebut mencapai Rp 9,67 triliun, atau turun 46,85 persen yoy. Seiring dengan itu, bila dengan Agustus 2021, bunga bersih yang dibukukan emiten berkode saham AGRO itu juga turun 24,45 persen menjadi Rp 448 miliar.
Walau dari sisi bunga bersih terlihat ada penurunan, transformasi AGRO berhasil membuat beban operasional AGRO turun drastis dari Rp 2,56 triliun pada Agustus 2021 menjadi Rp 375 miliar per Agustus 2022. Perusahaan pun sukses mengembalikan keadaan dari rugi tahun berjalan sebelum pajak sebesar Rp 1,98 triliun pada Agustus 2021 menjadi laba sebesar Rp 80 miliar pada Agustus 2022.
Kinerja BBHI
Allo Bank hingga akhir Agustus lalu sudah menyalurkan kredit Rp 7,12 triliun. Amgla tersebut meroket 344,75 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Nilai jumlah kredit yang disalurkan BBHI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan DPK yang berhasil dihimpun, yang sebesar Rp 3,96 triliun per Agustus 2022 yang tumbuh 130,62 persen yoy.
Sementara itu, bunga bersih yang dibukukan BBHI pada Agustus 2022 sebesar Rp 340 miliar, tumbuh 265,59 persen yoy. Sementara itu, beban operasional sebesar Rp 94 miliar, tumbuh 108,8 persen yoy.
Dengan kinerja Allo Bank tersebut, laba tahun berjalan yang dibukukan bank digital milik Chairul Tanjung tersebut mencapai Rp 186 miliar. Angka ini tumbuh 313,33 persen yoy.
BISNIS
Baca juga: Alasan OJK Dorong Bank Segera Beralih dari Layanan Lama ke Digital
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.