Kemudian diikuti oleh komponen harga yang diatur pemerintah, yang memberikan andil sebesar 0,21 persen. “Kalau diteliti mendalam disebabkan oleh kenaikkan tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter dan tarif listrik,” tutur Margo.
Sedangkan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas mulai 1 Juli 2022 itu menyebabkan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Dan dari komponen inti memberikan andil sebesar 0,18 persen, komoditas yang mendorongnya adalah ikan segar, mobil dan sewa rumah.
Secara tahun ke tahun pada Juli 2022, komponen bergejolak itu memberikan andil inflasi tertinggi yaitu 1,92 persen. Penyebabnya karena kenaikan harga pada beberapa komoditas di antaranya adalah cabai merah, minyak goreng dan bawang merah. “Hingga Juli 2022 inflasi komonen inti masih relatif stabil yang mencakup 711 komoditas,” kata Margo.
Baca: PT KAI Buka Lowongan Kerja Bagi Luluasan SMA hingga S1, Cek Syarat dan Ketentuannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.