TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali bertemu dengan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Pertemuan dilakukan setelah Georgieva memberi peringatan kepada Jokowi dan negara G20 lainnya untuk membicarakan debt relief alias pengurangan atau refinancing utang di sejumlah negara berkembang.
"Tadi baru saja Pak Presiden menerima Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan tim," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, 17 Juli 2022.
Menurut Airlangga, beberapa hal jadi catatan yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan ini. Di antaranya ekonomi Indonesia yang disebut relatif sedang baik. "Di mana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen, kemudian Debt to GDP Ratio 42 persen," kata Airlangga.
Adapun peringatan disampaikan Georgieva saat bertemu Jokowi di Elmau, Jerman, 27 Juni 2022, di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Keduanya sempat mengobrol di luar ruangan bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Kala itu, Georgiva meminta Jokowi untuk mendorong kesepakatan bersama terkait utang ini sebelum dimulainya acara puncak KTT G20. Indonesia tahun ini menjadi tuan rumah G20 dan pertemuan puncak yang melibatkan pemimpin negara anggota dihelat November nanti di Bali.
"Para pemimpin negara G20 tidak ingin isu (utang) tersebut mendominasi percakapan, hanya karena kita membuat progres," kata dia dikutip dari Reuters pada 11 Juli.
Peringatan disampaikan Georgiva karena IMF melihat saat ini hampir sepertiga dari negara-negara berkembang dan dua kali lipat dari proporsi negara berpendapatan rendah yang berada dalam kesulitan utang. Situasi kian memburuk dengan kenaikan suku bunga di negara berkembang.
Arus modal keluar dari negara berkembang juga terus berlanjut dan hampir satu dari tiga negara memiliki suku bunga 10 persen atau lebih. Termasuk negara berpendapatan menengah, seperti Sri Lanka dan Malawi, yang sedang mencari bantuan dana.
Lantas, masalah yang dihadapi beberapa negara tersebut kemudian juga dibahas dalam pertemuan dengan Jokowi ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang ikut hadir menyebut IMF menaruh harapan pada kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20 untuk membantu negara yang sedang menghadapi krisis.