Sektor tersebut tercatat hanya menyumbang 0,5 persen terhadap pendapatan bersih di paruh pertama tahun 2021. Sedangkan dalam proyeksi paruh pertama tahun 2022 ini, sektor itu tidak diperhitungkan.
Sepanjang tiga tahun terakhir yakni 2019-2021, perusahaan mencatatkan kerugian kumulatif lebih dari US$ 430 juta, sedangkan total laba bersih selama tahun-tahun ini hanya US$ 285 juta. Namun demikian, Zilogo mengklaim margin kontribusi positif di paruh pertama tahun ini sebesar US$ 4,1 juta.
Zilingo sebelumnya melaju menuju status unicorn dan dalam pembicaraan untuk menutup putaran pendanaan US$ 100 juta – 150 juta awal tahun ini, Namun belakangan, pendapatan dan valuasinya turun dengan cepat.
Pandemi Covid-19 telah memukul pendapatan perusahaan dengan cukup keras, dan valuasinya jeblok hampir 80 persen menjadi hanya US$ 200 juta.
Hal tersebut berimbas pada Sequoia yang berinvestasi di perusahaan dengan penilaian U$ 970 juta pada 2019 selama putaran US$ 227 juta. Adapun Sequoia sendiri menginvestasikan US$ 150 juta. Sequoia memegang 26,2 persen saham di pasar mode B2B.
Seorang sumber lain menyebutkan bisnis Zilingo belum berjalan dengan baik dan ditambah utang yang menumpuk telah menambah kekhawatirannya dengan tekanan dari kreditur. "Keretakan antara Bose dan Sequoia's Singh memperburuk keadaan," kata sumber lainnya.
BISNIS
Baca: Harga Bitcoin Rebound ke Rp 291 Jutaan, Saatnya Buy the Dip?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.