Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Belum Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi

image-gnews
Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan belum akan menaikkan suku bunga acuan di tengah ancaman badai inflasi yang melanda berbagai negara di dunia. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan bank sentral telah mengambil kebijakan likuiditas untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Sejauh ini respons kebijakan BI terhadap tekanan inflasi sudah dilakukan termasuk melalui kebijakan likuiditas, tetapi BI memandang belum saatnya melakukan kebijakan suku bunga," ujar Erwin saat dihubungi, Jumat, 13 Mei 2022.

Erwin berujar BI melakukan asesmen menyeluruh terhadap kondisi ekonomi di Indonesia menyusul berbagai gejolak yang terjadi di dunia. Atas dasar asesmen tersebut, kebijakan BI ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan.

Erwin menyatakan inflasi menjadi elemen penting dalam proses pengambilan keputusan. Dampak Inflasi global, menurut Erwin, menjadi pertimbangan dalam penentuan pelbagai kebijakan.

"Bersama dengan tekanan Inflasi domestik, BI senantiasa mengupdate proyeksi inflasi sebagai elemen penting dalam penentuan kebijakan BI," tuturnya.

Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir sebelumnya mengatakan pemerintah telah berancang-ancang menghadapi dampak badai inflasi. Inflasi di berbagai negara berpotensi meningkat akibat perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga komoditas melambung.

"Seluruh dunia menghadapi tantangan inflasi tinggi sejak disrupsi pasokan pada masa Covid-19 dan diperparah sejak invasi Rusia ke Ukraina," ucap Iskandar kepada Tempo.

Dari sisi kebijakan fiskal, Iskandar mengatakan pemerintah bakal menggeber pemberian bantuan sosial untuk kelompok masyarakat yang berada di rentang 40 persen di desil terbawah. Jumlahnya setara dengan 25 juta penerima program keluarga harapan (PKH).

Bantuan sosial akan didistribusikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, BLT pekerja kaki lima (PKL), hingga bantuan soial PKH.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah, Iskandar melanjutkan, berupaya mengantisipasi agar peningkatan harga pangan dan energi tak terjadi secara berlebihan dengan cara menambah pasokan komoditas.

Adapun dari sisi moneter, kebijakan-kebijakan strategis untuk menopang inflasi akan dilakukan oleh BI. Iskandar melihat BI belum menaikkan suku bunga acuan meski Bank Sentral Amerika Serikat telah mengambil kebijakan tersebut.

"Dari selisih yang besar dari yield obligasi 10th sebesar 7,4 persendengan yield obligasi 10th Amerika sebesar 3,01 persen, kelihatannya masih ada room untik tidak segera meningkatkan suku bunga acuan," ucap Iskandar.

Apalagi, kata dia, inflasi dalam negeri pada April 2022 masih terjaga di level 3,47 persen atau berada dalam rentang target 3 +/- 1 persen. Iskandar mengatakan kebijakan moneter dengan pendekatan pengetatan likuiditas selama ini sudah dilakukan dengan tepat, yakni melalui peningkatan giro wajib minimum atau GWM. Dengan begitu, pemulihan ekonomi tidak bakal terganggu. 

HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Kemenko Perekonomian Ungkap Kebijakan Redam Dampak Badai Inflasi Global

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Keterangan: Berita ini mengalami perubahan pada judul dari semula "BI Pastikan Belum Akan Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi" menjadi "BI Belum Naikkan Suku Bunga di Tengah Gejolak Inflasi" pada Sabtu, 14 Mei 2022 pukul 07.05 WIB.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

13 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

16 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

21 jam lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

21 jam lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.