Kemudian pelanggan listrik subsidi tercatat naik dari 37,3 juta pada 2021 menjadi 38,3 juta pelanggan pada 2022. Satu sisi, volume konsumsi listrik subsidi mengalami penurunan dari 11,6 Twh menjadi 9,8 Twh.
Selanjutnya, subsidi non energi untuk pupuk terjadi kenaikan dari 1,9 juta ton pada 2021 menjadi 2,2 juta ton pada 2022. Lalu jumlah kreditur Kredit Usaha Rakyat (KUR) mengalami kenaikan dari Rp 58,5 triliun pada 2021 menjadi Rp 93,3 triliun pada 2022.
“Jumlah kelompok usaha yang mendapatkan Kredit Usaha Rakyat yang disubsidi juga meningkat dari 1,6 pada 2021 menjadi 2,1 juta debitur pada 2022. Hampir 50 persen sendiri kenaikannya,” tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata Sri Mulyani, juga memberikan bantuan uang muka perumahan. Realisasinya pada 2021 untuk sekitar 1.700 ribu rumah, naik menjadi sekitar 25.800 rumah.
“Ini semuanya yang menggambarkan APBN hadir sebagai, pertama mendongkrak kegiatan ekonomi masyarakat, kedua menjadi bantalan pada saat masyarakat dihantam saat ini melalui harga-harga komoditas,” katanya.
Baca Juga: Subsidi Bunga KUR Ditambah, Airlangga: Wujud Kepedulian Pemerintah
Catatan: Berita ini mengalami revisi pada judul dan isi terkait nilai besaran subsidi dan detailnya. Kami mohon maaf atas kekeliruannya.