Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menambahkan sebagai bank pelat merah perseroan tidak ada program untuk pemutusah hubungan kerja (PHK). Oleh sebab itu, karyawan akan diberdayakan pada bagian lain.
"Jumlah yang terdampak sangat besar karena satu cabang kan banyak pegawainya. Namun kita sebagai BUMN kan tidak ada PHK. Jadi akan didorong pada bagian lain," tuturnya.
Guna mengantisipasi dampak dari digitalisasi, ujarnya, perseroan kemungkinan akan mengalami pertumbuhan zero untuk karyawan. "Bukan berarti tidak akan menambah karyawan. Tetap dilakukan, untuk menambal kebutuhan yang pensiun."
Dikutip dari laporan tahunan Bank Mandiri 2021, total kantor cabang dalam negeri perseroan sebanyak 2.602 kantor cabang. Jumlah itu terdiri dari 137 kantor cabang dan 2.465 kantor cabang pembantu. Adapun, jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2021 sebanyak 37.840 orang.
Dari sisi kinerja, sepanjang 2021, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 28,03 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 66,8 persen secara tahunan (yoy). Raihan ini membuat aset Bank Mandiri mencapai Rp1.726 triliun secara konsolidasi.
BISNIS
Baca: Korban Robot Trading DNA Pro Cerita Total Kerugian Mencapai Rp 30,7 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.