TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan merombak 250 kantor cabang menjadi digital pada tahun ini seiring dengan rencana bank pelat merah itu untuk menuju bank digital.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan perseroan saat ini tengah mengembangkan layanan digital di seluruh kantor cabang. Oleh sebab itu, manajemen banyak merekrut talenta-talenta di bidang teknologi informasi belakangan ini.
"Dulu dalam mengembangkan IT kami pakai vendor. Namun, karena ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi sekarang jadinya inhouse [dikerjakan sendiri]. Agar bisa mengembangkan fitur digitalisasi," ujarnya dalam acara buka bersama pimpinan media, Rabu, 13 April 2022.
Dia menjelaskan, pengembangan teknologi secara internal itu untuk merombak kantor cabang menjadi digital. Ke depan, sambungnya, ada tiga jenis kantor cabang yang melayani nasabah, yakni secara hybrid (antara online dan offline), digital box (murni digital), dan upgride.
Layanan upgride seperti yang dilakukan di kantor pusat Bank Mandiri dengan semua fasilitas menggunakan mesin, sedangkan teller dan lainnya berada di back office. Untuk menuju bank digital, ungkap Alexandra, pada tahun ini perseroan akan merombak 250 kantor cabang konvensional menjadi digital.
Hal tersebut, lanjutnya, tentu akan berdampak terhadap karyawan yang bekerja di kantor cabang tersebut. "Layanan semua digital, lalu karyawan gimana? Kami ada strategic workforce program. Ada program khusus karena jumlahnya tidak sedikit. Dalam jumlah besar. Jadi nanti ada upskilling dan reskilling untuk karyawan yang kantor cabangnya terkena dampak digital," katanya.