TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk. memberi penjelasan soal akuisisi perusahaan startup PT Belajar Tumbuh Berbagi senilai Rp 14 triliun.
Head of Media & Communications Bukalapak, Fairuza Ahmad Iqbal, menyebutkan, telah terjadi kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan. Ia menjelaskan, jumlah yang tercantum dalam transaksi akuisisi di laporang keuangan seharusnya US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14,36 miliar.
Bukalapak mengklarifikasi bahwa transaksi jual beli saham antara PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) yang terjadi pada 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100 persen saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai US$ 1 juta.
"Dan bukan senilai US$1 miliar,” kata Fairuza ketika dihubungi, Rabu, 23 Maret 2022.
Fairuza mengungkapkan bahwa Bukalapak telah mengirimkan keterbukaan informasi kepada pihak BEI sebagai bentuk klarifikasi akan hal ini. Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022.
Adapun informasi ini akan dimuat lebih lanjut dalam laporan keuangan perusahaan kuartal keempat 2021.
Lebih jauh Fairuza menyatakan tujuan dari transaksi ini adalah untuk menghadirkan platform belajar pengembangan bisnis bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia di ekosistem Bukalapak. Hal ini sejalan dengan tujuan Bukalapak untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Tanah Air. "Dan menciptakan a fair economy for all,” tuturnya.