TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengantongi laba kurang lebih Rp 85,4 triliun, atau sekitar US$ 6,1 miliar dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan dalam periode 2018 sampai dengan 2020, perusahaan pelat merah itu mencatat total keuntungan senilai US$ 6,1 miliar. Pada 2018–2019, Pertamina berhasil mencetak cuan senilai US$ 2,5 miliar.
“Pada 2020 Pertamina menghadapi triple shock sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Meski demikian, Pertamina berhasil mencatat keuntungan sebesar US$ 1,1 miliar,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu, 3 Februari 2022.
Fajriyah menjelaskan, pencapaian keuntungan tersebut merupakan hasil dari kinerja yang luar biasa seluruh manajemen dan pekerja Pertamina selama pandemi Covid-19. Dia menjelaskan bahwa Pertamina mampu konsisten untuk tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Pertamina juga terbukti mampu menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina, serta sektor energi Indonesia.
“Karena hampir seluruh perusahaan di dunia merasakan dampak negatif akibat pandemi Covid-19. Bahkan sebagian besar perusahaan migas global justru mengalami kerugian dan melakukan PHK banyak pekerjanya,” kata Fajriyah.