Pembeli di Toko Madjoe, Riyangka Paramita mengatakan kue-kue kering yang dijual di Toko Madjoe memang memiliki cita rasa tersendiri. Rasa kuno yang khas, cocok dijadikan teman untuk meminum kopi atau teh saat sore hari.
Menurutnya, bahan baku yang dipergunakan pada kue-kue kuno yang dijual Toko Madjoe merupakan bahan berkualitas dan mampu memanjakan lidah para pembelinya. Rasa kue tersebut seimbang, tidak terlalu manis dan renyah.
"Rasanya enak, khas kue dengan menggunakan resep kuno. Manisnya tidak berlebihan dan renyah.Ini cocok jadi teman minum kopi atau teh panas," katanya.
Mengimbangi Perubahan Zaman
Kue-kue kering yang dijual di Toko Madjoe, selama ini dipasarkan menggunakan metode pemasaran konvensional. Toko kue kering itu, juga tidak membuka cabang lain dan hanya dipasarkan melalui toko yang ada di kawasan Pasar Besar Kota Malang itu.
Namun, dengan perkembangan zaman dan era teknologi informasi yang berkembang pesat, saat ini, generasi ke-5 pemilik Toko Madjoe juga mulai memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan produk kue kering tersebut, bermula pada saat terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona. Pandemi COVID-19, memberikan dampak terhadap penurunan omzet pada toko tersebut.
Cornelia menambahkan, pandemi COVID-19 memang berpengaruh terhadap omzet yang diterima namun tidak sampai mengancam keberlangsungan bisnis keluarga itu. Mereka tetap bertahan dari para pelanggan tetap yang menyukai cita rasa khas kue kering Toko Madjoe.