Dari 25 jenis kue kering yang hingga saat ini masih dijual di toko bernuansa sederhana dan kuno tersebut, ada beberapa jenis kue kering yang masih digemari oleh konsumen. Beberapa jenis kue itu antara lain adalah, kue kenari, speculaas, jan hagel serta kue semprit putih dan cokelat.
Rasa klasik kue yang dijual, tetap sama seperti pada saat awal kue itu dibuat puluhan tahun lalu. Pada 1930, pemilik Toko Madjoe, Teh Bian Liep memulai usaha untuk berjualan kue-kue kering yang kemudian akhirnya digemari warga Kota Malang saat itu, termasuk orang-orang Belanda.
Generasi ke-5 pemilik Toko Madjoe, Cornelia Feliciana, 16 tahun, di Kota Malang, Jawa Timur, pekan lalu mengatakan bahwa kue-kue kering yang dijual tersebut, diproduksi secara rumahan oleh anggota keluarganya.
Usaha kue kering itu, merupakan usaha milik keluarga yang dikelola secara turun temurun. Kebanyakan, lanjutnya, para konsumen yang datang untuk membeli kue kering buatan Toko Madjoe tersebut merupakan pelanggan.
Selain itu, menurutnya, ada juga cerita-cerita unik yang muncul dari para pelanggan baru, terutama konsumen yang berusia 20-30 tahun. Para konsumen muda itu, kebanyakan juga memiliki kisah nostalgia dengan Toko Madjoe.
Para pelanggan yang bisa dikatakan baru tersebut, kebanyakan mampir di toko yang memang terlihat sederhana itu untuk sebuah kenangan masa lalu. Para pelanggan itu, sekedar ingin mengenang waktu saat mereka kecil bersama orang tua mereka.