Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta. TEMPO/Tony Hartawa
Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta. TEMPO/Tony Hartawa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 13 Mei 2024. Kurs rupiah ditutup melemah 34 poin ke level Rp 16.080 per US$. Pada perdagangan sebelumnya pekan lalu, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.046. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan sebagian besar pedagang tetap bias terhadap greenback menjelang rilis data indeks harga produsen bulan April pada Selasa besok. Sementara itu, data indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Rabu bakal menjadi fokus utama. 

"Mengingat hal tersebut, kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS," katanya pada Senin.

Dia menuturkan, dolar mengalami fluktuasi besar pada pekan lalu karena data perekonomian AS yang beragam. Walhasil, timbul tanda tanya mengenai kapan bank sentral akan mulai memotong suku bunga tahun ini. 

"Namun meski perekonomian AS tampak melambat dalam beberapa bulan terakhir, inflasi diperkirakan masih tetap stabil."

Inflasi indeks harga konsumen meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April. Hal ini karena langkah-langkah stimulus yang terus-menerus dari Beijing membantu meningkatkan permintaan. Akan tetapi, inflasi indeks harga produsen menyusut selama 19 bulan berturut-turut, karena aktivitas bisnis Tiongkok masih lambat. 

Para pedagang juga mewaspadai Cina setelah laporan pekan lalu, bahwa pemerintahan Biden sedang mempersiapkan lebih banyak tarif perdagangan terhadap negara tersebut. Terutama pada sektor kendaraan listrik.

"Langkah ini dapat memicu kembali perang dagang antara negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia," kata Ibrahim.

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa menjanjikan penurunan suku bunga pada tanggal 6 Juni. Namun, terdapat ketidakpastian mengenai berapa banyak penurunan suku bunga yang akan disetujui bank sentral tahun ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pasar, saat ini memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 70 basis poin untuk tahun ini."

Dari dalam negeri, pemerintah masih terus mewaspadai ancaman perekonomian global yang tak menentu. Beberapa ancaman di antaranya geopolitik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai, konflik di Timur Tengah, ditambah serangan Iran terhadap Israel. 

"Di samping itu, pertumbuhan ekonomi di Eropa masih rendah dan sebentar lagi Pemilu. Paling dikhawatirkan adalah gerakan ekstrem kanan di Eropa bangkit. Hal ini dikhawatirkan bisa berimbas pada perekonomian dalam negeri," tutur Ibrahim.

Meski begitu, kata dia pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 yang tumbuh 5,11 persen, lebih tinggi dari kuartal IV 2023 yang sebesar 5,04 persen. Pertumbuhan ini disokong oleh momentum Ramadan dan Lebaran 2024, serta belanja Pemilu 2024 yang meningkatkan konsumsi domestik.

Kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2024 yang mencapai 52,9. Jumlah tenaga kerja baru meningkat, yang turut menekan angka pengangguran. Pada Februari 2024, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 142,18 juta jiwa, sedangkan pada Februari 2023 sebanyak 138,63 juta jiwa.

Sementara itu, jumlah pengangguran dalam negeri saat ini mencapai 7,2 juta jiwa atau turun sekitar 800 ribu dibanding tahun sebelumnya yakni 7,99 juta jiwa. Tingkat persentase pekerja formal domestik juga meningkat jadi 40,83 persen, dari yang sebelumnya 39,88 persen tahun lalu.

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

9 jam lalu

Warga menukarkan uang ke uang baru di salah satu mobil kas keliling di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin 27 Maret 2023. KPwBI Provinsi Jateng bekerja sama dengan sejumlah perbankan menyiapkan uang kartal sebesar Rp28,1 triliun atau meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022 dengan membuka loket layanan penukaran uang di 472 titik yang tersebar di wilayah Jateng-DIY sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil (UPK) pada Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kabar Uang Rp10.000 Emisi 2005 Tidak Berlaku, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

BI menegaskan bahwa uang Rp10.000 tahun emisi 2005 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.


Rupiah Melemah, Diprediksi akan Mendekati Rp16.000 per Dolar AS

18 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Melemah, Diprediksi akan Mendekati Rp16.000 per Dolar AS

Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi bakal terus berlanjut. Diperkirakan akan mendekati Rp16.000 per dolar AS. Ini alasannya.


Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah Imbas Konflik Timur Tengah

Pelemahan rupiah diprediksi berlanjut hingga Jumat imbas konflik antara Israel dan Iran.


Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

2 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang di penukaran mata uang asing. TEMPO/Tony Hartawa
Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

Nilai mata uang rupiah ditutup melemah melemah 62 poin ke level Rp 15.268 terhadap dolar Amerika Serikat pada Rabu, 2 Oktober 2024.


Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

3 hari lalu

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Mata Uang Rupiah Anjlok 66 Poin Hari Ini, Analis Prediksi Bakal Terus Melemah hingga Besok

Mata uang rupiah melemah 66 poin di level Rp 15.206 pada akhir perdagangan sore ini, Selasa 1 Oktober 2024.


PMI Manufaktur Indonesia Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Sudah 3 Bulan Berturut-turut

3 hari lalu

Pekerja menjahit tas di pabrik pembuat perlengkapan luar ruang, Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
PMI Manufaktur Indonesia Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Sudah 3 Bulan Berturut-turut

Data teranyar S&P Global memaparkan PMI Manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi dan sudah terjadi selama tiga bulan berturut-turut.


5 Negara yang Operasikan Mobil Terbang, Indonesia Menyusul?

4 hari lalu

Mobil terbang eVTOL X2 XPeng melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. eVTOL X2, yang dirancang oleh produsen kendaraan listrik China XPeng, didemonstrasikan penerbangan publik pertama di dunia di Skydive Dubai. REUTERS/Amr Alfiky
5 Negara yang Operasikan Mobil Terbang, Indonesia Menyusul?

Seiring dengan perkembangan IKN, konsep mobil terbang ternyata sudah mulai diterapkan di berbagai negara.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

4 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

5 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif untuk perdagangan Senin, 30 September 2024, setelah ditutup menguat pada akhir pekan.


Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

7 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, potensi inflasi yang melebihi perkiraan ini didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas global yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga di dalam negeri. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).