4. Omicron Merebak, Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh hingga 4 Persen di 2021
Deputi I Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir tetap yakin pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 sesuai proyeksi, yakni berkisar antara 3,7-4 persen. Ekonomi akan tumbuh di jalur positif kendati ada ancaman merebaknya varian baru Covid-19, virus Omicron, di berbagai negara.
“Omicron memang lebih cepat menular, tapi kalau kita lihat fatality rate dari data WHO sangat rendah. Ini artinya vaksin harus terus dipercepat untuk mencegah dampak dari omicron dan varian virus Covid-19 lainnya,” ujar Iskandar saat dihubungi pada Senin, 29 November 2021.
Iskandar berujar, pemerintah telah memitigasi sejumlah risiko masuknya virus Omicron ke Indonesia. Baru-baru ini, pemerintah menutup pintu masuk bagi warga negara asing yang berasal dari negara Afrika dan negara lain yang telah ditemukan kasus positif Omicron.
Meski demikian, kata dia, pemerintah tetap waspada dan meningkatkan jumlah capaian vaksinasi sampai akhir tahun guna menjaga momentum pemulihan ekonomi. Iskandar melanjutkan, selama triwulan IV 2021, indikator berbagai sektor menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia melaju di jalur positif.
Purchasing managers index (PMI) telah meningkat dan berada di rekor tertinggi 57,2 pada Oktober lalu. Sementara itu, volume maupun nilai ekspor dan impor juga mencapai titik teratas sejak pandemi Covid-19.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Moderna Perkirakan Vaksin Covid-19 untuk Omicron Tersedia Awal 2022
Moderna Inc. Chief Medical Officer Paul Burton memperkirakan suntikan vaksin untuk memerangi varian baru Omicron bisa tersedia pada awal tahun depan.
Menurutnya, varian virus Corona ini kemungkinan memiliki kekebalan terhadap vaksin yang ada saat ini. Karena itu, Moderna membutuhkan waktu untuk mengformulasikan ulang vaksin yang ada.
“Kami harus mengetahui sejauh mana vaksin saat ini memberikan perlindungan selama beberapa minggu ke depan,” katanya, Minggu, 28 November 2021.
Jika penelitian menunjukkan dibutuhkan vaksin baru, maka ia menjelaskan Moderna mampu memproduksinya pada awal 2022 karena perusahaan membutuhkan waktu untuk memproduksinya secara massal.
Perusahaan yang berbasis di Massachusetts memobilisasi stafnya lebih awal pada Kamis lalu, Hari Thanksgiving di Amerika Serikat, tak lama setelah varian baru Omicron dinyatakan sudah merebak.
Baca berita selengkapnya di sini.