TEMPO.CO, Jakarta - Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Arya Sinulingga, menyoroti pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengkritik kontrak BUMN beberapa waktu lalu. Arya mengingatkan agar Ahok mengetahui batasan-batasan sebagai komisaris utama perseroan.
"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris merasa direktur gitu. Komut merasa Dirut itu jangan, harus tahu batasan-batasannya," ujar Arya dalam pesan suara kepada awak media, Ahad, 28 November 2021.
Jumat lalu, Ahok dalam akun Youtube Panggil Saya BTP menyebut banyak kontrak bisnis di BUMN yang merugikan perusahaan pelat merah termasuk Pertamina. Ahok pun marah dengan temuan itu.
Selain merugikan BUMN, kata dia, kontrak bisnis itu justru menguntungkan pihak lain. Ahok pun menyebut meskipun kontrak itu merugikan BUMN, namun hanya dianggap angin lalu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga tersebut hanya menilai masalah itu hanya persoalan salah bayar atau kelebihan bayar.
Arya Sinulingga menilai apa yang disampaikan Ahok itu sebenarnya sudah lama dibicarakan Menteri BUMN Erick Thohir.
Misalnya soal peringatan Erick agar proyek BUMN jangan sampai menjadi bancakan korupsi hingga pernyataan agar kerja sama dengan perusahaan pelat merah harus sama-sama menguntungkan atau win-win solution.