Jika dievaluasi mingguan, harga minyak mentah WTI telah melejit 4,6 persen, sementara Brent naik 3,9 persen berdasarkan kontrak bulan depan.
Kenaikan harga emas hitam ini di antaranya dipicu oleh krisis energi global yang belum reda di antaranya yang terjadi di Inggris dan Cina. Harga minyak jadi terdongkrak ke level tertinggi multi-tahun saat negara-negara pengguna listrik besar berjuang untuk memenuhi permintaan.
Lebih jauh Widhyawan menilai Indonesia sangat rentan terhadap kenaikan harga energi primer, khususnya minyak bumi termasuk BBM dan LPG. Sebab, ketergantungan Indonesia pada bahan bakar itu masih sangat tinggi akibat sebagian dari harga produk BBM dan LPG 3 kg masih disubsidi.
Selain itu, kata Widhyawan, kebijakan yang hanya melihat pada kebutuhan jangka pendek akan mendorong terjadinya under-investment dalam menghadapi pertumbuhan permintaan energi bersih. Pada saat yang sama, energi fosil masih terus tumbuh.
“Yang kita khawatirkan kita kurang membangun energi bersih. Tapi kita juga jangan lupa kebutuhan gas dan sebagainya butuh infrastruktur,” ucapnya.