TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Hubungan Media Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Anthony Leong meminta pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ihwal pengusaha pencak silat tidak dimasalahkan lebih lanjut. Ia berujar, semestinya pernyataan itu dilihat dengan sudut pandang helicopter view.
“Penekanan Menteri Investasi adalah pada sistem OSS (Online Singel Submission) yang memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi bagi pelaku usaha. Kami harap stakeholder bisa mencermati menilai statement Pak Bahlil dengan helicopter view,” ujar Anthony kepada Tempo, Ahad, 15 Agustus 2021.
Helicopter view merupakan istilah untuk melihat masalah secara keseluruhan atau tidak dari satu aspek. Dalam pernyataan pencak silat yang kontroverisal, Anthony menilai Bahlil tidak bermaksud menyinggung para atlet maupun cabang olahraga itu.
Musababnya dalam pernyataannya, Bahlil lebih menekankan kebijakan OSS yang menjadi terbosan bagi dunia usaha. Dengan OSS, pengusaha akan dihadapkan dengan proses perizinan yang lebih singkat, terintegrasi, dan mudah.
“Sistem yang terintegrasi secara elektronik adalah upaya terstruktur agar proses perizinan berusaha menjadi lebih terukur bagi pelaku usaha. Sistem ini mengajak pelaku usaha tertib pada aturan, tidak perlu mengeluarkan jurus-jurus di luar kaidah dan pemerintah juga memberikan layanan sesuai dengan aturan main yang diatur dalam norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK),” tutur Anthony.
Bahlil Lahadalia mengibaratkan aksi pengusaha nakal dengan pencak silat hingga kungfu. Istilah itu dia gambarkan saat menyampaikan keterangan tentang transparansi sistem online single submission atau OSS dalam webinar, Kamis, 12 Agustus 2021.
Mulanya, Bahlil mengungkapkan bahwa OSS memungkinkan pengusaha dan pejabat tidak saling bertemu. Seluruh proses mengurus izin investasi dilakukan melalui daring sehingga sistem ini dapat mengantisipasi praktik-praktik kotor.