TEMPO.CO, Jakarta - PT Multipolar Tbk. akhirnya menjelaskan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) soal sejumlah penyebab meroketnya harga saham perusahaan berkode MLPL itu hingga lebih dari 850 persen sejak awal tahun hingga saat ini.
Dalam surat yang menanggapi permintaan penjelasan dari otoritas bursa itu, Sekretaris Perusahaan Multipolar, Natalie Lie, menjelaskan alasan di balik kenaikan harga saham perseroan yang dinilai tidak wajar hingga akhirnya terkena suspensi. Dalam penjelasannya disebutkan prospek peningkatan kinerja dan kenaikan harga saham di anak-anak usaha menjadi beberapa pendorong kenaikan harga saham perseroan.
“Meningkatnya kinerja dan harga saham di beberapa anak usaha perseroan juga sekiranya menyebabkan peningkatan nilai saham perseroan di bursa,” tulis manajemen Multipolar, dalam surat yang dikirim pada Jumat, 11 Juni 2021.
Multipolar menjelaskan prospek pemulihan kinerja anak-anak usaha perseroan yang bergerak di sektor ritel tak terlepas dari dampak positif program vaksinasi nasional. Hal ini yang kemudian, menurut Multipolar, membuat para investor mulai melirik pada saham-saham dalam kategori perdagangan termasuk saham-saham entitas asosiasi perseroan.
Tak hanya itu, Multipolar menyebutkan ada kemungkinan harga saham MLPL melonjak karena apresiasi investor setelah perseroan memaparkan strategi bisnis untuk tahun ini.
Setidaknya ada empat fokus Multipolar pada tahun 2021.
Pertama, melanjutkan peran di portofolio bisnis, membangun tim yang kuat, dan bekerja sama dengan portofolio bisnis untuk memberikan nilai tambah serta mencari strategi-strategi yang jitu.
Kedua, melanjutkan inisiasi atas divestasi beberapa portofolio bisnis, seperti divestasi PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. yang sudah dijalankan.