TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah pada hari ini, Rabu, 2 Juni 2021, terpantau menguat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp 14.276 per dolar AS, turun 16 poin atau 0,11 persen dari posisi Senin lalu di Rp 14.292 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup stagnan di level Rp14.280 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,28 persen menuju 90,0810 pada pukul 15.36 WIB.
Kurs rupiah sebelumnya diprediksi melemah terbatas seiring dengan rilis data inflasi dan manufaktur. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor sedang wait and see yakni menunggu data ekonomi utama Amerika Serikat untuk Mei, termasuk IMP Manufaktur Institute of Supply Management (ISM), yang dirilis pada hari Selasa lalu.
"Data lebih lanjut, termasuk non-farm payrolls dan tingkat pengangguran, akan dirilis pada hari Jumat," kata Ibrahim.
Para investor, menurut dia, juga tengah mengkaji rencana anggaran US$ 6 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden untuk tahun fiskal 2022. Anggaran ini akan dialokasikan untuk investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan memerangi perubahan iklim.
Sementara itu, dari dalam negeri, kata Ibrahim, sentimen yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah masih terkait dengan strategi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemulihan ekonomi agar segera membaik pascapandemi Covid-19.
BISNIS
Baca: BI Rumuskan Pembuatan Uang Digital, Seperti Apa Bentuknya?