"Sekaligus menegaskan manajemen perusahaan bisa menjaga performance di tengah badai pandemi COVID-19 yang memasuki tahun kedua. Meski kondisi eksternal lumayan berat, perseroan dapat mencetak laba menjanjikan," ujar Hartono.
Perekonomian global pada 2020 dihadapkan dengan guncangan keras akibat pandemi COVID-19. Penyebaran virus yang dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, tidak menjadi halangan untuk terus menjaga stabilitas operasional dan keuangan dalam meningkatkan performa perusahaan.
Hartono mengatakan perusahaan yang berkantor pusat di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah itu, mengedepankan sinergi antarlini, sehingga terjalin harmonisasi yang membuat perseroan semakin kuat menghadapi situasi sepanjang 2020.
SSMS mencatatkan peningkatan pendapatan 22,4 persen sepanjang 2020. Berdasarkan laporan keuangan 2020, pendapatan SSMS bertambah dari Rp3,28 triliun pada 2019 menjadi Rp4,01 triliun pada 2020.
Sementara itu laba bersih perseroan meningkat signifikan sampai 4.836,9 persen year on year (yoy) pada tahun lalu. Kenaikan laba ini membuat SSMS membayar THR lebih dulu kepada karyawannya. "Laba bersih SSMS pada tahun 2019 hanya Rp11,68 miliar. Bandingkanlah dengan keuntungan pada tahun 2020 yang mencapai Rp576,63 miliar," ujar Hartono.
BACA: Asosiasi Pekerja Minta Kemnaker Ketat Awasi Pembayaran THR 2021