TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menunggu aturan teknis larangan mudik Lebaran 2021 agar bisa menentukan kajian dari sisi bisnis.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengklaim selalu bersiap diri tetapi memang segala bentuk proyeksi bisnis dan dampak kebijakan belum menentu.
“Sabar, kami juga masih memang melihat situasi yang dinamis. Tentunya kami support [larangan mudik]. Detail teknisnya masih perlu kami lihat ya,” ujarnya, Jumat, 26 Maret 2021.
Menurut catatan Bisnis.com pada 2019, Garuda Indonesia melakukan ekspansi rute penerbangannya ke Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, dan Padang. Selain itu, peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada lini bisnis pengiriman barang.
Sejak sebelum Ramadan, intensitas pengiriman barang yang dilakukan telah meningkat sekitar 1.200 ton sehari. Pertumbuhannya bisa mencapai sebesar 30 persen hingga lebaran.
Adapun hingga kuartal IV 2020, maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut mencatat jumlah penumpang tertinggi selama pandemi, atau lebih dari 1,043 juta penumpang. Jumlah itu naik puluhan kali lipat dibandingkan dengan pada masa awal pandemi Covid-19. Saat itu Garuda hanya mengangkut sekitar 30 ribu penumpang.