Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Posisi Sriwijaya Air SJ 182 Pitch Down Sebelum Jatuh ke Air

image-gnews
Petugas membawa serpihan bagian pesawat saat tiba di menuju posko pencarian Sriwijaya Air SJ 182 di dermaga JICT 2, Jakarta, Ahad, 17 Januari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas membawa serpihan bagian pesawat saat tiba di menuju posko pencarian Sriwijaya Air SJ 182 di dermaga JICT 2, Jakarta, Ahad, 17 Januari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkapkan posisi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh ke perairan Kepulauan Seribu, 9 Januari lalu. Maskapai dengan rute Jakarta-Pontianak ini mengalami posisi pitch down atau menunduk ke bawah.

“Pukul 14.40.10 WIB, FDR (flight data recorder) mencatat autothrottle tidak aktif dan sikap pesawat menunduk atau pitch down,” ujar Ketua Subkomite Investigasi Udara KNKT Nurcahyo dalam konferensi pers terkait laporan awal investigasi kecelakaan pesawat yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Sriwijaya Air Janji Tetap Santuni Keluarga Korban SJ 182 Meski Boeing Digugat

Sriwijaya Air SJ 182 yang membawa dua pilot, empat awak kabin, dan 56 penumpang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tepat empat menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. Berdasarkan kronologi penerbangan yang diungkapkan KNKT, pesawat lepas landas mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya atau ABAS 2D.

Menurut rekaman flight data recorder atau FDR, pada saat tinggal landas, sistem autopilot dalam keadaan aktif di ketinggian 1.980 kaki. Pesawat kemudian beranjak menaikkan ketinggian. Setelah melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur mesin atau throttle sebelah kiri bergerak mundur sehingga tenaga berkurang. Sedangkan tuas kanan menunjukkan posisi tetap.

Kemudian pada 14.38.51, pilot pesawat meminta kepada Air Traffic Controller atau ATC untuk berbelok ke arah 075 derajat lantaran alasan cuaca buruk. Permintaan itu diizinkan oleh ATC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun ATC memperkirakan perubahan arah itu akan membuat SJ 182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan yang sama. Karena itu, ATC meminta SJ 182 segera menaikkan ketinggian di level 11 ribu kaki.

Pada pukul 14.39.47, ketika pesawat melewati ketinggian 10.600 kaki, ATC mencatat arah pesawat berada di posisi 046 derajat. Pesawat pun mulai berbelok ke kiri. Saat itu pula, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur sedangkan yang kanan masih tetap.

ATC memberikan insutruksi pilot untuk menaikkan ketingian ke 13 ribu kaki dan dijawab. Kemudian pada 14.40.05, flight data recorder atau FDR merekam posisi pesawat tertinggi, yaitu 10.900 kaki.

Pesawat mulai turun setelah itu dan autopilot tidak aktif ketika arah penerbangan menuju ke 016 derajat. Sikap pesawat dalam posisi naik atau pitch up dan miring ke kiri atau roll. Saat itu, tuas pengatur tenaga mesin di sebelah kiri kembali berkurang dan yang kanan tetap. Beberapa saat kemudian pesawat dalam posisi pitch down. Sekitar 20 detik selanjutnya, FDR berhenti merekam data.

KNKT sampai saat ini masih terus melakukan investigasi terhadap kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182. Proses investigasi merujuk pada tiga hal. Pertama, ground proximity warning system atau GPWS yang berhasil ditemukan. Kedua, investigasi akan meneliti sistem autothrottle pesawat yang mengalami anomali sebelum kecelakaan. Penelaahan ini termasuk 13 komponen yang berhubungan dengan sistem pengatur daya itu. “Ketiga, investigasi lebih lanjut akan merujuk pada faktor manusia dan organisasi,” kata Nurcahyo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

1 hari lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.


Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

3 hari lalu

Tim Sarang Aerobatic Angkatan Udara India tampil di helikopter HAL Dhruv mereka selama pertunjukan terbang udara menjelang Singapore Airshow di Changi Exhibition Centre di Singapura, 18 Februari 2024. REUTERS/Edgar Su
Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.


KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

3 hari lalu

Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Tonny resmi menjabat KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa purna tugas.  TEMPO/Subekti.
KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

4 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax