KFC sebelumnya melaporkan proyeksi kerugian sepanjang tahun 2020 yang tidak dapat dipulihkan di akhir tahun. Dengan sisa kuartal terakhir, KFC berharap dapat recovery di tahun 2021.
Perseroan mencatat kerugian per September 2020 mencapai Rp 298,33 miliar. Angka tersebut berbanding terbalik dengan posisi keuntungan sebesar Rp 175,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kerugian tersebut dipicu oleh koreksi pendapatan sebesar 28,47 persen secara tahunan menjadi hanya Rp 3,59 triliun.
Adapun pendapatan terbesar perseroan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini masih dicatatkan oleh penjualan makanan dan minuman kepada pihak ketiga yang berkontribusi sebesar Rp 3,54 triliun. Selain itu pendapatan terbesar berikutnya berasal dari penjualan konsinyasi CD sebesar Rp 41,5 miliar.
Jika dilihat berdasarkan segmen geografisnya, pendapatan perseroan paling banyak berasal dari restaurant support center (RSC) Jakarta yang berkontribusi sebesar Rp 1,28 triliun, diikuti oleh RSC lainnya senilai Rp 1,11 triliun, dan RSC Makassar sebesar Rp 417,35 miliar.
BISNIS
Baca: Daya Beli Anjlok, KFC Catat Kerugian Rp 298,33 Miliar pada Kuartal Ketiga 2020