TEMPO.CO, Jakarta - Cina yakin pasar barang konsumen domestiknya akan segera melampaui Amerika Serikat untuk menjadi yang terbesar di dunia.
Di masa lalu, pihak berwenang Cina jarang membuat perbandingan seperti itu karena takut memicu pembalasan yang sengit dan tekanan dari Washington. Namun baru-baru ini, Lian Weiliang, Wakil Ketua Badan Perencanaan Ekonomi Cina, menyatakan visi tersebut sebagai bagian dari strategi kemandirian negara, yang akan diterapkan dalam rencana pembangunan 2021-2025 dan visi 2035.
"Penjualan retail Cina untuk pertama kalinya melampaui 40 triliun yuan pada 2019, meningkat lebih dari 42 persen dari 2015. Ini akan segera menyusul Amerika Serikat untuk menjadi pasar barang konsumen teratas," kata Lian dilansir South China Morning Post, Selasa, 1 Desember 2020.
Menurut Biro Statistik Nasional, penjualan ritel Cina mencapai 41,2 triliun yuan (US$ 6,2 triliun) tahun lalu. Sedangkan, data dari Biro Sensus AS menunjukkan penjualan ritel di negara itu mencapai US$ 6,2 triliun pada 2019.
Lian mengatakan Cina yang sudah memiliki populasi berpenghasilan menengah terbesar di dunia, juga meraup untung dari nilai tambah manufaktur paling jumbo, memiliki pengguna internet terbanyak, serta 500 perusahaan teratas.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional bertanggung jawab untuk menyusun rencana lima tahun, dengan rincian sejumlah langkah wajib dan antisipatif yang diharapkan akan diumumkan pada Maret tahun depan di Kongres Rakyat Nasional.