Otoritas Cina telah lama menaruh harapan pada kemampuan pasar domestik yang besar untuk terus menarik investor asing. Dengan demikian Cina dapat mengimbangi upaya tekanan dari AS, karena pembuat kebijakan berusaha menemukan pendorong pertumbuhan baru dengan berfokus pada pasar domestik dan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri.
Target Cina yang baru-baru ini diumumkan untuk menggandakan produk domestik bruto nasionalnya pada 2035 sudah menyiratkan bahwa negara itu akan melampaui AS dalam 15 tahun ke depan. Meskipun demikian, dokumen resmi yang diterbitkan bulan lalu tidak menawarkan perbandingan yang spesifik.
Ekonomi Cina tumbuh 4,9 persen pada kuartal ketiga tahun ini, meningkat dari kenaikan 3,2 persen pada kuartal kedua dan penurunan 6,8 persen pada kuartal pertama.
Sementara itu, penjualan retail tumbuh 4,3 persen pada Oktober, dibandingkan dengan penurunan 20,5 persen dalam angka gabungan untuk Januari dan Februari.
Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan ekonomi Cina tumbuh 1,9 persen tahun ini, sementara ekonomi AS akan menyusut 4,3 persen.
Wang, mantan Wakil Direktur Pusat Riset Pengembangan Dewan Negara, mengatakan pasar konsumen Cina kemungkinan akan menyusul AS tahun ini. Namun dia memperingatkan bahwa konsumsi domestik masih dibayangi oleh virus corona, utang rumah tangga yang tinggi, dan kesenjangan pendapatan yang semakin lebar.
Virus corona menyerang kelompok berpenghasilan rendah dan pemilik usaha kecil lebih keras daripada keluarga berpenghasilan menengah dan tinggi. Sementara meningkatnya utang rumah tangga, yang sebagian besar berasal dari investasi properti, telah mengurangi kemampuan konsumsi.
Han Yongwen, Wakil Direktur Jenderal Pusat Pertukaran Ekonomi Internasional Cina, mengatakan pemerintah harus berkonsentrasi pada perluasan populasi berpenghasilan menengah selama lima tahun ke depan. Selain itu juga mencoba meningkatkan proporsi masyarakat berpenghasilan menengah menjadi sekitar 40 persen dari populasi, atau 600 juta orang, dari level saat ini 29 persen.
"Jika itu bisa dilakukan, akan ada dorongan besar untuk konsumsi Cina dan potensi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
BISNIS