TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak bermasalah dengan adanya kritik mengenai kebijakan utang yang diambilnya, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
"Ada saja orang yang terus nyinyir ke saya itu utang-utang. Ya enggak apa-apa wong itu utang untuk selamatkan jiwa seluruh Republik Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Senin, 2 November 2020.
Sri Mulyani mengatakan saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam tekanan yang luar biasa. Sebab, penerimaan pemerintah jatuh, namun tetap harus membantu masyarakat di tengah pandemi.
"Defisit kita naik banget dari desain 1,7 persen PDB atau Rp 120-130 triliun, defisit kita naik jadi Rp 1.000 triliun," ujar Sri Mulyani.
Saat ini, kata dia, pemerintah terus berupaya untuk mendongkrak permintaan dan pasokan barang di masyarakat untuk bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melorot hampir 10 persen dari situasi sebelumnya.