Sisanya, 30 persen pemasukan dapat dialokasikan untuk diinvestasikan atau ditabung. "Kalau sudah dibiasakan pasti bisa berlanjut terus sampai nanti ketika sudah berkeluarga, punya anak, dan tambah penghasilan," ujar Prita. Ia mengatakan duit pada pos tersebut bisa dialokasikan pada berbagai instrumen investasi seperti emas, reksadana, dan lainnya.
Dalam memilih instrumen investasi, Prita menyebut perlunya tahu tujuan keuangan. Setelah itu, masyarakat juga mesti mengetahui profil risiko masing-masing.
Selanjutnya, dana investasi harus disimpan dalam berbagai instrumen investasi. Namun, sebelum memilih instrumen, ia menyarankan masyarakat mempelajari dan memahami instrumen yang akan dibeli.
"Kalau ditanya lebih memilih produk investasi apa, ya sebaiknya semuanya, karena kan tujuan investasinya banyak. Itu enggak mungkin. Jadi kalau banyak mau, pilihan investasinya harus banyak," ujar dia.
Adapun untuk memudahkan investasi, tutur Prita, masyarakat bisa mencoba menerapkan menyisihkan Rp 10 ribu per hari. "Kalau itu dilakukan dan diinvestasikan di reksa dana pasar uang, rupanya bisa terkumpul sekitar Rp 21 juta dalam 5 tahun."
Baca: Tokopedia: Mulai Dari 5 Ribu, Siapa pun Bisa Jadi Investor