TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyebut peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada perempuan Indonesia menjadi perhatian OJK. Menurut dia, tingkat literasi dan inklusi keuangan pada perempuan masih rendah.
"Selama bertahun tahun tingkat literasi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. OJK punya concern agar perempuan masuk dalam segmen prioritas," kata Friderica saat ditemui dalam acara peringatan Hari Kartini di Perpustakaan Nasional Salemba, Selasa, 23 April 2024.
Perempuan yang biasa disapa Kiki itu menjelaskan bahwa literasi keuangan perempuan untuk pertama kalinya lebih tinggi dari laki-laki terjadi pada tahun 2022. Namun, jelas Kiki, inklusi keuangan perempuan tetap masih jauh di bawah laki-laki.
Kiki menyebut bahwa perempuan menjadi salah satu aktor ekonomi utama di Indonesia yang tugas utamanya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui bisnis. Dia menjelaskan 95 persen edukasi keuangan anak-anak didapat dari ibunya.
"Dengan edukasi kepada ibu-ibu, secara tidak langsung kami juga menyiapkan generasi berikutnya untuk melek dan cerdas keuangan," tuturnya.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan pada 2019 masing-masing sebesar 36,13 persen dan 75,15 persen. Skor itu lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki dengan indeks literasi mencapai 39,94 persen dan inklusi 75,15 persen.
Kemudian, OJK menjadikan perempuan sebagai sasaran prioritas dalam arah strategis literasi keuangan pada 2020 hingga 2022.
Melalui program itu, indeks literasi keuangan perempuan pada tahun 2022 menjadi lebih tinggi, yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki sebesar 49,05 persen. Meski begitu, indeks inklusi keuangan laki-laki masih tetap lebih tinggi, yakni sebesar 86,28 persen dibanding indeks inklusi keuangan perempuan yang berada di angka 83,88 persen.
Kiki menjadikan survei tersebut sebagai dasar bagi OJK untuk mempersempit kesenjangan literasi dan inklusi keuangan antara perempuan dan laki-laki.
Pilihan Editor: Syarat IPK 3,5 Rekrutmen KAI untuk Manajemen Trainee, Gaji 25-35 Juta kalau Sudah Manajer