TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagekerjaan Ida Fauziyah menyatakan pemerintah telah menyiapkan lima strategi untuk menghadapi ancaman jumlah pengangguran di Indonesia yang nyaris 7 juta orang.
Kebijakan itu disebutnya sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Pertama, kami menyiapkan berbagai paket stimulus ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah," tutur Menteri Ida Fauziyah dalam pesan pendek kepada Tempo pada Kamis, 7 Mei 2020.
Stimulus yang ia maksud meliputi relaksasi pembayaran premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJamsostek.
Keringanan untuk perusahaan tersebut agar manajemen tidak melakukan pemangkasan karyawan.
Kedua, Ida menerangkan, pemerintah berupaya meringankan beban pekerja di sektor formal dengan pelbagai kelonggaran tanggungan.
Dia menyebutkan keringanan pembayaran pajak PPh 21 hingga kredit usaha. Dengan insentif tersebut, Ida berharap, manajemen perusahaan dapat memberikan gaji utuh kepada pegawainya.
Strategi ketiga, bagi pekerja informal di sektor UMKM yang rentan miskin pemerintah telah mengucurkan bantuan sosial.
Keringanan berupa insentif pajak, relaksasi dan restrukturisasi kredit, serta perluasan pembiayaan modal kerja juga diberikan kepada sektor ini.
"Lalu keempat, pemerintah membuka program Kartu Pra Kerja yang diprioritaskan bagi para pekerja kena PHK dan dirumahkan."
Adapun strategi kelima adalah mengotimalkan program padat karya serta program kewirausahaan yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran pada Februari 2020 sebanyak 6,88 juta orang atau naik 60 ribu orang. Meski meningkat, jumlah pengangguran ini lebih kecil dari angkatan kerja yang telah memperoleh pekerjaan.
Menurut BPS, jumlah orang yang bekerja hingga Februari 2020 sebanyak 131,03 juta atau naik 1,67 juta.
