Taufiq pun mencoba kembali proses pendaftaran pada pagi hari ini, Ahad, 12 April 2020. Sekitar pukul 07.00 WITA ia mencoba memasukkan data isian yang sebelumnya gagal terkirim dan berhasil.
Selepas itu, ia mengisi tes dan akhirnya berhasil terdaftar sebagai calon penerima insentif Kartu Prakerja itu. "Saya sempat kesulitan mengisi soal tes yang diberi waktu 25 menit itu, tapi setelah itu aman dan lancar," tutur dia.
Ia berharap ke depannya program tersebut bisa berjalan sesuai rencana pemerintah. Dengan begitu, para peserta bisa segera mendapat pekerjaan selepas adanya bantuan pelatihan itu.
Sebelumnya, pemerintah resmi meluncurkan kartu prakerja pada Sabtu, 11 April 2020. Adapun syarat peserta program Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Kemudian para calon peserta, harus mendaftarkan diri di laman resmi dan melalui tiga tahapan.
Pertama, calon peserta atau pendaftar membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id. Kemudian pendaftar memasukkan biodata, seperti nama, tempat tanggal lahir, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan sebagainya. Lalu semua data tersebut akan diverifikasi ke Kementerian/Lembaga terkait.
Kedua, para pendaftar mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama sekitar15 menit. Setelah menyelesaikan sejumlah tes, maka peserta akan mendapat pemberitahuan melalui email. Ketiga, setelah mendapat email pemberitahuan pendaftar bisa bergabung di gelombang pendaftaran yang sedang berlangsung.
Setiap pekannya, mulai kemarin sampai pekan keempat November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Untuk gelombang pertama, pendaftaran dibuka sampai Kamis 16 April 2020, pukul 16.00 WIB. Adapun besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp 3.550.000, dan akan menyasar kepada 5.6 juta peserta selama tahun 2020.
EKO WAHYUDI