TEMPO.CO, Jakarta - Insan Kamil akhirnya menyerah setelah tak kunjung bisa melanjutkan prosesnya di laman pendaftaran program Kartu Prakerja. Sekitar satu jam pria asal Bandung berusia 27 tahun itu tak juga berhasil mendaftarkan identitasnya di program untuk membantu para pekerja yang terimbas perlambatan ekonomi akibat pandemi Corona.
Ini adalah kali keduanya mencoba setelah ia gagal mendaftar pada kemarin malam, Sabtu, 11 April 2020. "Semalam bermasalah di landing page pengisian alamat, kolom provinsi, kabupaten, dan kecamatan, enggak ada isian untuk dipilih," ujar pekerja lepas di bidang fotografi itu kepada Tempo, Ahad, 12 April 2020. "Sekarang bermasalah saat mengunggah foto KTP (Kartu Tanda Penduduk) serta foto diri dengan KTP."
Kegagalan pagi ini membuat Insan mesti menunda sejenak niatnya untuk mendaftar dan mencoba lagi di lain waktu. Ia menduga sulitnya akses pada pendaftaran program bantuan pelatihan itu disebabkan oleh tingginya animo masyarakat yang masuk ke laman tersebut.
"Sepertinya sekarang ini sedang peak hour, kalau dengar cerita yang berhasil mendaftar itu kebanyakan lewat pukul sepuluh malam," kata Insan.
Sebelumnya, pria lulusan Universitas Pendidikan Indonesia ini sudah mencoba mengakses laman resmi Kartu Prakerja sejak Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, pendaftaran belum bisa dilakukan. Ia mengaku tidak tahu kalau program itu baru diluncurkan pada pukul 19.00 WIB, sebab yang ia tahu hanya pendaftaran bisa dilakukan mulai 11 April 2020.
Insan akhirnya bisa mengakses laman pendaftaran itu pada Sabtu malam pukul 21.00 WIB, namun terkendala pada isian. Ke depannya, Insan berharap persoalan semacam ini harus diperbaiki, sehingga para pencari kerja tidak sulit untuk bisa melakukan pendaftaran. "Pemerintah juga harus memperbaiki komunikasi publik mengenai program ini," tuturnya.
Cerita berbeda disampaikan oleh Taufiq Ahmad yang berhasil mendaftar program Kartu Prakerja. Kisahnya dibagikan kepada warganet melalui cuitan di akun twitternya @Taufik_A14. Kepada Tempo, lulusan jurusan tata boga itu mengatakan bahwa pendaftaran itu berhasil dilakukan pada percobaan yang kedua.
Mulanya, pria berusia 21 tahun asal Makassar ini mencoba mengakses laman pendaftaran sekitar pukul 20.30 WITA alias segera setelah program Kartu Prakerja resmi diluncurkan. Pada mulanya, pendaftaran itu mudah dilakukan mulai dari membuat akun hingga melakukan verifikasi akun.
Persoalan datang ketika ia diminta mengisi biodata dan foto KTP serta foto diri dengan KTP. "Lama sekali menunggunya, saya coba dan gagal terus, akhirnya saya nyerah," tutur Taufiq.