TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan nilai dolar Singapura ternyata berimbas pada Kota Batam Kepulauan Riau. Pasalnya, perekonomian di daerah itu banyak bergantung pada ekspor barang ke Singapura.
"Setiap penurunan dolar Singapura itu bisa mengancam ekspor Batam ke Singapura," kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid di Batam, Senin 3 Februari 2020.
Rafki mengatakan, penurunan dolar Singapura akan menyebabkan barang yang dikirim dari Batam semakin mahal ketika dikonversi ke dolar Singapura. Sehingga, dikhawatirkan ekspor dari Batam akan menurun. Lalu, apabila ekspor dari Batam menurun, pertumbuhan ekonomi juga terancam melambat.
"Hal ini akan semakin parah dengan adanya ancaman virus corona yang menekan permintaan dari Ciina dan ancaman perlambatan ekonomi Singapura itu sendiri," kata dia.
Menurut Rafki, kondisi ekonomi global saat ini mengalami ancaman yang akan berdampak buruk terhadap perekonomian Batam. "Saya sarankan pemerintah daerah dan BP Batam harus mengambil langkah-langkah antisipasi jika ancaman global ini menjadi kenyataan," kata dia.
Ia menilai, pemerintah harus bergegas memberikan stimulus fiskal dan non fiskal untuk menjaga aktivitas ekonomi di Batam tetap bergairah. Selain itu, proyek-proyek yang didanai APBD harus direalisasikan di awal tahun untuk mengantisipasi ancaman perlambatan ekonomi yang terjadi.